Arenarakyat.com – Ulasan informasi kami pada kali ini adalah mengenai rekomendasi wisata Lumajang terbaru tahun 2024, salah satu kota di Provinsi Jawa Timur ini menyimpan banyak destinasi. Penasaran apa saja destinasinya? Langsung saja simak ulasan kami berikut.
1. Ranu Bedali
Wisata danau di Lumajang ini sangat diminati oleh penduduk untuk menghilangkan kepenatan, mengabadikan momen bersama keluarga, atau hanya menikmati suasana yang tenang. Jumlah orang yang mengunjungi Ranu Bedali cenderung meningkat setiap tahunnya. Ranu Bedali, yang terdiri dari air terjun dan danau seluas sekitar 25 hektar, menampilkan pemandangan alam yang masih alami di sekitarnya.
Danau ini terletak di Kawasan Segitiga Ranu yang berdekatan dengan Danau Ranu Klakah dan Danau Pakis. Oleh karena itu, seringkali pengunjung menjelajahi danau-danau tersebut secara berurutan untuk menikmati keindahan alam yang ditawarkan masing-masing danau.
2. Kebun Teh Kertowono
Kebun teh yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1910 ini terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, di lereng Gunung Semeru. Lokasinya berada di Poli, Gucialit, Lumajang. Saat berkunjung ke tempat wisata Lumajang ini, pengunjung dapat menikmati panorama Gunung Semeru di sebelah barat, serta Gunung Lemongan, Raung, dan Argopuro di sebelah timur.
Untuk menambah pengetahuan tentang teh, pengunjung dapat mengikuti paket wisata edukasi yang diselenggarakan oleh pengelola Kebun Teh Kertowono. Dengan paket ini, pengunjung berkesempatan melihat berbagai aktivitas di dalam pabrik, di kebun teh (saat proses pemetikan, penyortiran, dan pengemasan daun teh), serta mencicipi hasil tehnya. Teh yang diproduksi bahkan telah diekspor ke berbagai negara seperti Tiongkok, Perancis, dan Arab Saudi.
3. Air Terjun Tumpak Sewu
Air terjun Tumpak Sewu, yang terletak di Jalan Raya Sidomulyo, Pronojiwo, Lumajang, merupakan salah satu tujuan wisata paling terkenal di daerah ini. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 120 meter dengan formasi yang melebar seperti tirai yang indah dan lembah curam yang panjang dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Pengunjung dapat menikmati keindahan air terjun ini baik dari lembah di bawahnya maupun dari atas air terjun, memberikan pengalaman serupa seperti mengunjungi Air Terjun Niagara. Saat cuaca cerah, wisatawan dapat menikmati panorama indah air terjun ini dengan latar belakang Gunung Semeru. Disarankan bagi para pengunjung untuk menggunakan jasa pemandu wisata lokal yang sudah terbiasa dengan area tersebut.
4. Bukit B29
Bukit B29, yang terletak di Argosari, Sukapura, Lumajang, adalah destinasi wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Bukit ini sering disebut sebagai “negeri di atas awan” karena berada pada ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut. Bagi mereka yang belum siap untuk mendaki Gunung Bromo, Bukit B29 merupakan alternatif yang menarik dengan pemandangan yang memukau. Untuk mencapai puncak, pengunjung dapat menggunakan layanan ojek yang terampil melalui jalur berliku yang melalui area pertanian warga.
Saat mencapai puncak, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai pemandangan yang menakjubkan, termasuk hamparan agroforestri, kaldera Bromo, Puncak Mahameru, Gunung Arjuno-Welirang, serta Puncak Gunung Argopuro-Raung. Bahkan, mereka juga dapat melihat deretan awan sejajar dengan pandangan mata. Agar nyaman selama perjalanan, disarankan untuk menggunakan pakaian yang tebal karena udara di puncak Bukit B29 cukup dingin.
5. Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo, yang terletak di Ranu Pani, Senduro, Lumajang, merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Lumajang dan bahkan di seluruh Indonesia. Danau ini terletak pada ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut dan terletak di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Ranu Kumbolo sering menjadi bagian dari rute pendakian Gunung Semeru yang dilalui oleh para pendaki karena jalur yang relatif mudah.
Banyak pendaki yang memilih untuk mendirikan tenda dan bermalam di sekitar danau ini karena luasnya area dan pemandangannya yang indah. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah menyaksikan matahari terbit atau terbenam di Ranu Kumbolo.
6. Ranu Klakah
Ranu Klakah, yang terletak di Kecamatan Klakah, Lumajang, adalah sebuah danau yang terbentuk dari letusan gunung berapi. Destinasi wisata ini terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Lumajang, memerlukan waktu perjalanan sekitar 50 menit dengan kendaraan bermotor.
Luas Ranu Klakah mencapai sekitar 22 hektar, dengan Gunung Lemongan sebagai latar belakangnya yang mempesona. Danau ini memiliki peran penting bagi penduduk setempat sebagai tempat budidaya ikan mujair dan ikan nila.
Menurut cerita dari penduduk lokal, pada bulan Juli hingga Agustus, ikan di danau cenderung menjadi mabuk atau teler karena aktivitas vulkanis Gunung Lemongan yang mengeluarkan belerang, sehingga kadar belerang dalam air danau meningkat. Fenomena ini dikenal sebagai ‘koyokan’ oleh penduduk setempat.
7. Pantai Watu Pecak
Pantai yang terletak di bagian selatan Lumajang juga menjadi tujuan favorit bagi warga setempat dan sering dikunjungi, terutama pada akhir pekan. Destinasi wisata pantai ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan rekreasi, termasuk toilet, tempat ibadah, warung makan dan minuman, restoran yang menyajikan hidangan laut khas, area istirahat, dan layang-layang untuk anak-anak bermain di pantai dengan angin yang lembut.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ombak di Pantai Watu Pecak memiliki ukuran yang cukup besar dan berbahaya, sehingga sebelum memasuki air, penting untuk menunggu informasi terbaru dari penjaga pantai.
8. Pura Mandara Giri Semeru Agung
Di Lumajang, terdapat fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Pura tertua di Indonesia ternyata tidak terletak di Pulau Bali, yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu, melainkan di Lumajang. Pura Mandara Giri Semeru Agung ini didirikan sekitar tahun 1960-an hingga 1970-an. Sampai sekarang, pura ini masih menjadi tempat ibadah dan tujuan wisata religi di Lumajang.
Di area pura, terdapat sebuah mata air yang dianggap suci dan digunakan sebagai tempat pengambilan air suci untuk keperluan ibadah. Bagi yang berencana mengunjungi pura ini, penting untuk selalu menghormati mereka yang sedang beribadah dan tidak mengganggu kegiatan keagamaan mereka.